Tuesday 13 December 2011

Tarbiah dan Ukhuwah adalah jantung dakwah

Segala puji bagi ALLAH, Selawat dan salam buat junjungan besar, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat serta sekalian anbiya'

Yang dimaksudkan dengan tarbiyah adalah, bagaimana kita berubah. Bertambah baik setiap hari. Tarbiyah itu seperti kita melakukan renovasi pada sebuah bangunan. Kadang kita tidak perlu merobohkan bangunan-bangunan tertentu, kerana memang sudah jadi dan memiliki karakter, hanya tinggal sentuhan akhir agar tampil lebih indah. Ada yang fondasinya sudah bagus, tapi kurang tembok dan tiangnya.




Dan tarbiyah yang bagus akan menghasilkan ukhuwah yg bagus pula. Ukhuwah itu adalah jalinan perasaan, tapi ujungnya adalah jaringan. Awalnya adalah perasaan yang bebas polusi duniawi. Dan ujungnya adalah jaringan yang berorientasi menegakkan kalimat Allah swt. Membangun ukhuwah di tingkat perasaan itu sangatlah tidak mudah. Ada satu kaidah yang bisa kita pegang dalam membangun ukhuwah. Sepanjang tidak ada kepentingan duniawi yang dekat, pada umumnya ukhuwah yang indah bisa dibangun di atasnya. Tapi ketika sudah ada friksi kepentingan, ukhuwah akan mudah rusak di atasnya.


Kerana itu, dalam banyak sejarah kaum muslimin, ukhuwah mereka utuh ketika mereka masih banyak yang menjadi fuqara’ wal masakin. Tapi ketika taraf kehidupan mereka meningkat, konflik-konflik mulai muncul. Dalam sirah perjalanan Rasulullah, awal-awal terjadi konflik dalam tubuh umat islam terjadi setelah kemenangan Perang Badar. Kerana ada banyak harta rampasan dan faktor dunia yang mulai muncul ke permukaan.
Tapi ketika mampu dengan baik membangun ukhuwah, maka kita akan menyaksikan sistem pertahanan umat untuk melakukan perlawanan pada setiap bahaya yang mengancam. Sebahagian besar dari umat ini, pertengkarannya dipicu masalah-masalah perut.


Ketika satu amal usaha dimulai dengan keikhlasan, insyaAllah, sangat banyak yang bisa kita lakukan selanjutnya. Menggalang potensi yang begitu luas. Menggabungkan begitu banyak kekuatan. Tapi dakwah ini juga di dalamnya berlaku proses seleksi alam. Bukan bererti yang gagal sekarang lalu tidak bersama kafilah dakwah, tidak demikian. Mungkin hanya pindah gerbong saja. Tapi dakwah yang kita lakukan memerlukan istiqamah, kesabaran, karena semakin hari beban tambahan yang akan kita terima sebagai agen-agen dakwah akan semakin berat, bukan bertambah ringan. Dan itu masih ditambah dengan beban-beban harian, di kantor, keluarga dan beban sosial lainnya.

Maka bersabarlah. Sebab dakwah seperti lari marathon. Nafas panjang selalu diperlukan. Dan jangan sampai kehabisan nafas di tengan jalan. Jalan dakwah seperti ini seperti tetesan air, dia akan menembus dan membelah batu, tapi butuh waktu yang tidak sebentar. Tapi jika tetes-tetes ini digabung menjadi satu, dia akan menjadi arus. Dan itulah yang diperlukan oleh dakwah. Begitu dia menjadi arus, dia akan menghanyutkan. Begitulah amal ukhuwah. Seperti menggabungkan huruf yang terpisah-pisah agar menjadi satu dan bisa terbaca.

Dipetik dari http://faridul.wordpress.com
Posted on Disember 27, 2007 by faridul

No comments:

Post a Comment